Tak Hanya Karapan Sapi, Madura Kini Punya Paralayang – Paralayang Jokotole adalah salah satu destinasi wisata udara (sport tourism) di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, yang menyuguhkan pengalaman terbang dengan parasut (paralayang) di atas puncak bukit dengan panorama alam spektakuler.
Destinasi ini menjadi sorotan karena ia di klaim sebagai wisata paralayang pertama di Pulau Madura. Dengan kombinasi elemen alam (ketinggian, pemandangan bukit dan laut) dan event-event kompetisi, Paralayang Jokotole di harapkan menjadi magnet bagi wisatawan dan atlet paralayang.
Lokasi dan Karakteristik Alam
Lokasi
Paralayang Jokotole berlokasi di:
- Bukit Lanjari, Dusun Gaber, Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
- Ketinggian di sekitar 500 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Keberadaan bukit ini slot server thailand relatif belum terjamah polusi udara dan memiliki udara yang cenderung bersih.
Pemandangan dan Daya Tarik Alam
Beberapa unsur daya tarik alam Paralayang Jokotole:
- Panorama perbukitan hijau luas yang menyelimuti Bukit Lanjari.
- Pemandangan laut lepas yang bisa di nikmati dari puncak bukit.
- Kesempatan menikmati sunrise dan sunset dari ketinggian, menambah nilai romantis dan visual yang menawan.
- Di pagi atau sore hari, kadang bonus new member muncul kabut tipis yang di sebut “kabut gabut” oleh penduduk lokal ini memberikan nuansa mistis dan menarik bagi pengunjung.
- Fasilitas pendukung seperti gazebo dan kafe musik sudah di bangun agar pengunjung bisa menikmati suasana sambil bercengkerama.
Sejarah dan Pengembangan
Asal Usul dan Pembentukan
Menurut data lokal:
- Wisata udara Paralayang Jokotole sudah di gagas oleh pemuda setempat (yang tergabung di Kelompok Sadar Wisata, Pokdarwis) bersama dukungan pemerintah desa.
- Pengelolaan awal di lakukan bersama antara Pemerintah Desa Soddara dengan pemerintah kabupaten.
- Untuk memastikan keamanan dan kelayakan tempat terbang, penguji dan atlet paralayang juga di undang untuk melakukan uji terbang awal.
Peresmian
- Paralayang Jokotole secara resmi di resmikan pada 5 Mei 2022 oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
- Sejak peresmian tersebut, lokasi ini juga di pakai untuk event-event paralayang seperti Festival Paralayang Bupati Cup tahun 2022.
Event dan Kompetisi
Paralayang Jokotole tidak hanya sebagai objek wisata; sejak awal, ia di rencanakan sebagai venue kompetisi paralayang:
- Pada 1–4 Juni 2023, Liga Paralayang Jawa Timur Seri 1 di selenggarakan di Puncak Lanjari bekerja sama dengan Paralayang Jokotole.
- Dalam acara itu, selain kompetisi olahraga, juga di gelar pameran bonsai, musik tong-tong (musik tradisional Madura), dan pertunjukan budaya lokal lainnya.
- Event lokal lainnya di adakan, misalnya pengujian atlet paralayang, kompetisi, festival, lomba, dan kegiatan pendukung wisata.
- Atlet dari Paralayang Jokotole juga meraih prestasi di kejuaraan paralayang regional (misalnya Kejurda Jawa Timur) dalam kategori-kategori tertentu.
Manfaat dan Dampak
Untuk Pariwisata dan Ekonomi Lokal
- Paralayang Jokotole di harapkan menjadi game changer bagi sektor pariwisata di Sumenep, menggeser sebagian fokus wisata ke alam dan olahraga dirgantara.
- Dengan adanya event paralayang yang menarik peserta dan penonton dari luar daerah, akan ada peningkatan kunjungan wisatawan.
- Peningkatan kunjungan wisata bisa berdampak terhadap peningkatan pendapatan pelaku ekonomi lokal: penginapan, warung makan, jasa transportasi, UMKM lokal.
- Pameran budaya, musik, dan pertunjukan tradisi lokal juga menjadi ajang promosi warisan budaya yang bisa menambah nilai tambah wisata.
Untuk Olahraga dan Pembinaan Atlet
- Dengan adanya venue lokal, atlet-atlet muda di Madura dan Sumenep punya “rumah” untuk berlatih dan berkompetisi tanpa harus jauh ke Pulau Jawa.
- Prestasi lokal dalam lomba paralayang memperlihatkan bahwa venue ini sudah memberikan dampak langsung terhadap kualitas atlet Paralayang Jokotole.
- Event-event paralayang akan memicu munculnya komunitas, pelatih, infrastruktur pendukung, dan jejaring kompetisi yang lebih luas.
Tantangan dan Hambatan
Meski memiliki potensi besar, Paralayang Jokotole juga menghadapi beberapa kendala:
- Akses dan Infrastruktur
- Beberapa laporan menyebut bahwa akses jalan menuju lokasi belum sepenuhnya baik.
- Infrastruktur pendukung (misalnya jalan, parkir, jalur take-off/landing, fasilitas pendukung) harus terus dibenahi supaya aman dan nyaman bagi pengunjung dan atlet.
- Keselamatan dan Standar Penerbangan
- Aktivitas paralayang mengandung risiko tinggi jika perencanaan, pengawasan cuaca, dan standar alat tidak terpenuhi.
- Dibutuhkan tim teknis (instruktur, pemeriksaan peralatan, penilaian kondisi angin) serta regulasi yang ketat agar aktivitas tetap aman.
- Edukasi kepada masyarakat lokal dan pengunjung juga penting supaya mereka memahami aturan keselamatan.
- Sustainabilitas Pengelolaan
- Agar tidak cepat rusak atau kehilangan daya tarik, pengelolaan harus berkelanjutan — pemeliharaan fasilitas, kebersihan, pemasaran, konservasi lingkungan.
- Butuh pendanaan yang kontinu dan keterlibatan masyarakat agar tidak bergantung sepenuhnya pada anggaran pemerintah saja.
- Promosi dan Branding
- Agar dikenal luas di tingkat nasional atau internasional, promosi yang agresif dan profesional diperlukan: media sosial, kemitraan dengan komunitas paralayang, ajang lomba nasional/internasional.
- Penataan citra (branding) untuk menunjukkan bahwa Paralayang Jokotole adalah destinasi premium olahraga dan wisata alam.
- Fluktuasi Cuaca dan Kondisi Alam
- Aktivitas paralayang sangat tergantung kondisi angin, cuaca cerah, dan faktor alam lainnya. Hari-hari yang tidak mendukung bisa mempengaruhi jadwal event dan kunjungan.
- Perlu sistem monitoring cuaca lokal dan manajemen jadwal yang fleksibel.
Strategi Pengembangan
Agar Paralayang Jokotole tumbuh menjadi destinasi unggulan, beberapa strategi yang bisa diterapkan:
- Pengembangan Infrastruktur
Perbaikan akses jalan, penyediaan jalur take-off dan landing yang proporsional, fasilitas pendukung (toilet, kafetaria, tempat istirahat, parkir) dan fasilitas keamanan (helm, harness, komunikasi). - Standarisasi dan Sertifikasi
Bekerja sama dengan lembaga paralayang nasional atau federasi dirgantara untuk menetapkan standar operasional, sertifikasi instruktur, dan regulasi keselamatan. - Kalender Event Tahunan
Membuat acara rutin tahunan seperti festival paralayang, lomba regional/nasional, workshop paralayang, yang bisa menarik peserta dan penonton dari luar daerah. - Pemasaran dan Kolaborasi Media
Promosi melalui media sosial, influencer pariwisata, komunitas paralayang Indonesia, media pariwisata nasional/internasional. Mengundang media untuk liputan awal agar lebih dikenal. - Pelibatan Masyarakat Lokal
Agar manfaat ekonomi benar-benar dirasakan, masyarakat lokal dapat diberi peran sebagai pengelola usaha pendukung (homestay, kuliner, souvenir). Pelatihan keterampilan pariwisata dan kewirausahaan penting untuk mereka. - Konservasi Lingkungan
Menjaga kelestarian alam bukit dan sekitar, melakukan reboisasi jika diperlukan, menjaga kebersihan, mencegah erosi jalur, dan memastikan aktivitas tidak merusak habitat flora & fauna lokal. - Monitoring dan Evaluasi
Membuat sistem monitoring pengunjung, pendapatan, kepuasan wisatawan, dan evaluasi tahunan agar perbaikan terus dilakukan.
Harapan Ke Depan dan Potensi Besar
Paralayang Jokotole memiliki prospek besar bila dikelola dengan baik. Beberapa harapan masa depan:
- Menjadi venue nasional atau bahkan internasional untuk kompetisi paralayang, mengingat lokasi dan keindahan alamnya dianggap cukup kompetitif oleh kalangan penyelenggara olahraga dirgantara.
- Mendatangkan wisatawan dari luar Madura dan Jawa Timur, bahkan dari luar pulau.
- Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata olahraga.
- Menjadi pusat pembinaan atlet paralayang Madura dan sekitarnya, menghasilkan atlet berprestasi di kejuaraan nasional.
- Mendorong pembangunan ekonomi lokal melalui UMKM, layanan pendukung, serta lapangan kerja baru.
-
Meningkatkan kesadaran akan keindahan alam Madura, memoles citra daerah sebagai destinasi alam dan olahraga.
Tinggalkan Balasan